Tanggal 21 Januari 2022 BBVet Denpasar mendapat surat dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan mengenai permintaan kegiatan Surveilans pengambilan sampel karena adanya kasus kematian babi di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Tanggal 24 Januari Tim BBVet Denpasar besama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan turun ke lokasi Kasus kematian babi. Di lokasi tim melakukan wawancara dengan pemilik ternak atas nama Kismayana. Pemilik memiliki kandang babi dengan populasi awal 2 pejantan, 31 Indukan. Tanggal 25 Oktober 2022 pemilik mendatangakan 35 ekor babi umur 1 bulan dari Gadung dan Kemitraan peternakan babi. Kemudian tanggal 18 November 2022 pemilik mendatangkan kembali 52 ekor anak babi umur 1 bulan dari Bukian Payangan, Gianyar. Sekitar tanggal 5 desember 2022 babi asal bukian mulai terlihat sakit sebanyak 1 ekor dengan gejala tidak mau makan dan lemas. Setelah itu beberapa babi lain mulai terlihat sakit dan selang 5 hari babi yang pertama sakit mati. Tanggal 19 Desember 2022 pemilik kembali memasukkan anak babi umur 1 bulan sebanyak 75 ekor dari bukian, Payangan. Namun karena masih terjadi babi yang sakit dan mati sebelumnya babi 75 ekor tersebut dipindahkan ke kandang lain dan dititipkan. Sampai saat tim datang total kasus kematian yang terjadi sekitar lebih dari 20 ekor. Saat tim datang ada beberapa babi yang tampak lemah, tidak mau makan, kulit tampak kemerahan, dan demam. Babi yang tampak sakit tersebut diambil sampelnya, dimana sampel yang diambil adalah sampel serum sebanyak 9, sampel darah EDTA 9 sampel dan sampel swab sebanyak 6 sampel. Sampel yang diambil akan dibawa ke Laboratorium BBVet Denpasar untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.